BELAJAR DARI MATAHARI DAN BULAN
Matahari merupakan pusat tata surya.Ia adalah bola gas yang mengandung panas dan memancarkan cahaya dari dalam dirinya sendiri.Gas-gas panas yang membentuk bola matahari berlapis lapis.Gas yang menjadi tempat asal memancarnya cahaya dan panas matahari mewujud sebagai sebuah piringan yang bercahaya dan amat menyilaukan mata.
Sambil bergerak mengelilingi galaksi,Matahari adalah bintang yang dikelilingi oleh Sembilan planet.Salah satunya adalah Bumi.Bumi merupakan planet ketiga terdekat dari matahari,yang telah terbukti memiliki kehidupan.Secara objektif,garis tengah bola Bumi hanya 1/109 dari garis tengah bola matahari.Sedangkan garis tengah bulan hanya sekitar seperempat dari garis tengah bumi.
Maka,jika kita melayang layang di dalam ruang angkasa yang hampa udara,yang mati,Bumi hanya tampak sebagai sebuah planet kecil sedangkan bulan hanya tampak sebagai sebuah satelit tunggal dan lebih kecil lagi.
Mata kesadaran seorang manusialah yang telah mampu memandang keindahan keindahan alam semesta di atas.Seperti keadaan lainnya yaitu seperti Matahari yang hendak terbenam seperti menyentuh pucuk pucuk padi yang tengah menguning di sebelah kanan,sedangkan disebelah kirinya,Bulan pun tersipu sipu dari balik sawah.Matahari menampakkan warna kuning kemerahan yang megah,sedangkan Bulan kemilau bercadarkan awan awanyang tipis putih seperti sutra.Pada kubah langit yang biru,benda benda bertasih dengan percik percik cahayanya.Matahari dan bulan tampak bertahta pada ketinggian yang sama,dan besarnya pun sama,bedanya yang satu disebelah kanan dan yang satu di sebelah kiri.Yang satu merajai siang hari,dan yang satu menguasai malam hari.
Hal ini seperti laki laki dan perempuan,apalagi dalam segi masyarakat,bulan hanya tampak sebagai salah satu satelit yang besarnya tidak berarti dibandingkan dengan benda benda angkasa lainnya.Hal yang khusus dari Bulan adalah satu satu satelit yang setia mengelilingi bumi yang didalamnya terdapat kehidupan.Tetapi dari segi dalam keluarga,perempuan seperti Bulan di atas bumi.Ketika kesadaran seorang anak yang mencari jati diri dan mungkin cara cara baru dalam mencari nafkah untuk dirinya dan keluarganya nanti,serta seorang bapak yang membantu dalam hal prasarana dan sarana baik fisik maupun nonfisik.
Panasnya siang hari seperti panasnya seorang anak yang mulai dewasa yang sedang beradu pendapat dengan bapaknnya.Tetapi sekarang ini manusia membutuhkan pelabuhan,yang menggelisahkannya dengan argumentasi namun menenangkannya dengan toleransi,pengertian dan penerimaan dan cahaya ibulah yang tampil.
Keluarga sendiri adalah miniatur dari keluarga dalam arti yang besar.Secara ekonomis,seorang perempuan sebagai salah satu aset disamping aset aset lainnya.Tetapi kadang kalanya uang,harta lebih dominan daripada perempuan.Tetapi dalam konteks diri suatu bangsa,perempuan dalah yang dikuasai,dinafkahi,tetapi sekaligus yang menumbuhkan,mengukuhkan,dan mencerminkan.Yang perempuan dalam suatu bangsa adalah rakyat.
Seperti Matahari yang tidak pernah menghanguskan Bulan,melainkan menyiraminya dengan cahaya hingga Bulan dapat tampak,naik tahta di malam hari dan fungsional bagi kehidupan di Bumi,demikian jugalah seharusnya pemerintah menghadapi rakyatnya.Di antara Mathari,Bulan dan Bumi,terdapat ruang hampa udara.Di antara pemerintah,rakyat,maupun hasil hasil dari pembangunan suatu bangsa,seharusnya juga terdapat jarak yang hampa dari untaian untaian gas panas;dari nafsu nafsu yang membakar.
Setelah Matahari,Bulan,Bumi hadir mempesona,seharusnya manusia pun menjadi “Matahari”,Bulan” dan “Bumi” yang setia pada orbitnya.Ketiga benda langit tersebut memiliki gaya tarik sendiri sendiri,seperti manusia yang mampu menarik segala benda yang diinginkannya.Dalam diri seorang manusia,titik tegang yang tetap itu akan ditemukan jika seorang manusia terbiasa untuk berlatih menhan diri dari keinginan keinginannya,hingga matahari tidak menghanguskan Bulan,seorang suami tidak berlaku semena mena terhadap istri dan anak anaknya.Dan pemerintah tidak menindas rakyatnya dan tidak mengambil hasil kemajuan negaranya untuk kepentingan sendiri.
SUMBER : CAHAYA RUMAH KITA
PENERBIT : MIZAN
KARYA : Miranda Risang Ayu
PENYUNTING : Sholahuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar