sipp

Rabu, 08 Desember 2010

GELORAKAN KERJA BAKTI MASSAL



GELORAKAN KERJA BAKTI MASSAL


JAKARTA (Pos Kota) – Banjir yang menjadi musuh terbesar khususnya masyarakat jakarta seharusnya ditanggapi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan mengajak masyarakat untuk bekerja bakti bergotong-royong secara massal.Bahkan,aksi yang sukarela ini dalam hal membersihkan lingkungan tersebut bisa direncanakan menjadi Gotong-royong nasional.
            Langkah ini dikatakan Saiful Jihad,yang menjabat sebagai Ketua Presidium Himpunan Kemanusiaan Dan Keadilan (Humanika),sangat efektif dalam hal mengatasi bencana tahunan ini.Beliau menegaskan meski ada Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat,penanganan banjir tidak akan maksimal tanpa adanya kesadaran dari setiap masyarakat.
            Hal yang sama juga dikatakan oleh Sekretaris Komisi A DPRD DKI,Taufik Hadiyawan yang menegaskan pula tentang mengingat banjir sering terjadi karena bertumpuknya sampah di kali dan selokan.Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan pada hari Jumat (15/10),mengenai kerja bakti massal diadakan Pemrov DKI untuk membersihkan kali.
            Namun setidaknya kegiatan ini dapat dijadikan program yang sering untuk diadakan minimal satu kali dalam seminggu.Sama halnya dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
            Sampah yang menumpuk dan menyumbat nantinnya akan bisa diberdayakan atau didaur ulang oleh masyarakat melalui komposting sehingga dapat menjadi masukan tambahan bagi masyarakat sekitar.Taufik juga mengatakan mengenai masalah siapa yang membersihkan kali tersebut,sedangkan warga juga membuang sampah tersebut.
            Terkait dengan banjir yang merendam daerah Cipinang Melayu,Kecamatan Makassar,Jakarta Timur,warga sekitar diminta untuk sabar.Kepala Dinas PU DKI,,Ery Basworo,yang ditemani oleh Kasudin PU Air Jatim,Suhartono saat melihat lokasi banjir menegaskan bahwa mereka telah menyerahkan anggaran normalisasi kali Sunter jika disetujui pengerjaannya dan sudah dapat dimulai awal 2010
            Sebelumnya,Ketua RW 03,Muchtar juga mengeluhkan bermunculannya ular sanca sepanjang satu meter saat banjir menggenang.Dalam sehari warga bisa membunuh ular sanca  2 sampai 3 ekor.


KALI MENYEMPIT
Dari Balaikota,Gubernur DKI,Fauzi Bowo menegaskan akan mendesak Kementrian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan pengerukkan.Terutama pada kali makro yang notabene menjadi tanggung jawab pemerintah pusat pusat.Gubernur juga mengatakan tentang luapan air yang bukan terjadi karena pintu air BKT ditutup namun karena terjadi penyempitan sungai.




SUMBER : KORAN POSKOTA
                                                             SABTU,16 OKTOBER 2010







Komentar Saya :
Menurut saya,kondisi kali seperti berita di atas sangatlah memprihatinkan karena sampah tersebut menumpuk dan dapat menyumbat air yang semestinya mengalirkan air secara lancar,serta menimbulkan bau yang kurang sedap,dan bahkan memunculkan ular-ular yang mungkin berbahaya untuk keamanan warga sekitar.Program yang dibicarakan dan direncanakan pada berita diatas menurut saya cukup baik,yaitu bergotong-royong untuk membersihkan kali maupun BKT setidaknya satu kali dalam seminggu.Asalkan jika sudah dibersihkan,kali atau BKT tersebut dan jangan lagi yang membuang sampah di tempat itu dan  harus dijaga terus kebersihannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar